Jayapura (KM), Badan pengurus asrama mahasiswa Katolik Tauboria siap menggelar berbagai ivent dalam rangka dies natalis Tauboria yang ke-41. Pihaknya, sudah membuka ruang sebesar-besarnya dan sekaligus mengundang setiap basis kategorial termasuk asrama-asrama sekota Jayapura untuk ikut terlibat dan meramaikan HUT asrama tersebut. 

Pihaknya telah membentuk panitia dan menyusun segala bentuk kesiapan dan persiapan bahkan akan diwarnai dengan beraneka ragam kegiatan yang menarik. 

Adapun kegiatan yang akan diselanggarakan pada momentum tersebut diantaranya, lomba yospan, vokal (solo), cerdas cermat Alkitab (CCA), baca Kitab Suci dan nyanyian mazmur, pertandingan bola voli dan sepak bola (putra/i), bahkti sosial (penghijauan), dan seminar sehari yang bertajuk “pendidikan orang muda Katolik masa kini”.

Pendaftaran sudah dibuka mulai 15 Januari dan akan berakhir 30 Januari mendatang. Tempat pendaftaran sementara di aula perpustaan asrama Tauboria setiap hari jam kerja. 

Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan lancar dan sukses sampai puncak perayaannya yang dijadwalkan pada 8 April mendatang. 

Devio Tekege, selaku ketua panitia penyelenggara kegiatan meminta kepada setiap basis - basis asrama katolik maupun non katolik yang ada di kota studi Jayapura agar ikut berpartisipasi dalam perlombaan ataupun pertandingan nanti.

“Kami harap kegiatan semua berjalan lancar dan sukses dengan adanya keterlibatan dari semua pihak terutama dari teman-teman mahasiswa dari masing-masing asrama  di kota Jayapura, Papua”, katanya dihadapan wartawan kabarmapegaa di asrama Tauboria pada Rabu, (18/01/2017).

Selain itu, dari tempat yang sama Albert Yatipai juga ketua asrama berharap agar semua pihak yang peduli dan memiliki keprihatinan dengan asrama mahasiswa Katolik satu – satunya di Jayapura ini agar dapat dibantu serta diperhatikan demi menyiapkan sumber daya manusia di tanah Papua dan Indonesia pada umumnya. 

Selama ini pihaknya menilai asrama yang dirikan oleh para misionaris Jerman, yaitu Romo Wolfgang Herman Bock, SJ pada 3 April 1976 itu diterlantarkan oleh pucuk pimpinan gereja Katolik di Papua dan Papua Barat. 

“Asrama ini kan satu-satu asrama Katolik yang masih bertahan dan sekarang sudah mencapai usia 41 tahun umurnya. Penghuni asrama bukan berasal dari satu keuskupan tetapi dari 5 keuskupan yang ada di tanah Papua. 

Sehingga tidak bisa dibiarkan serta dilihat sebela mata oleh pimpinan terutama para uskup di Papua. Selain STFT disini (Tauboria) juga termasuk tempat menyiapkan sumber daya manusia. 

Untuk itu kami minta supaya dengan masuknya tahun baru dan momen dies natalis ini pihak keuskupan yang ada di Papua perhatiakan nasib kami,” katanya sembari berharap. 

Dikatakan, puncak perayaan dies natalis akan dilaksanakan pada 8 April 2017 mendatang. Sehingga sepanjang 3 bulan kedepan pihaknya akan fokus pada perlombaan maupun pertandingan. Bahkan pihaknya sangat optimis untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan lancar dan sampai tuntas. 

Liputor: Soleman Itlay

Editor: Andy-Go

Asrama Katolik Tauboria, Padang Bulan, Jayapura, Papua. (Foto: Ist)

Asrama Katolik Tauboria, Padang Bulang, Jayapura, Papua. (Foto: Ist)